Jumat, 13 Juli 2012

Batik Banten

Batik Batik Banten is derived from Banten Province and RI. Local knowledge is left of the center of the Islamic government of the Sultanate of Banten kingdom, has inherited a variety of ancient objects that have a range of distinctive and unique. Through the legacy of that, people can carve out the works as stock seed in the soil copyright grandchildren Banten.

Various studies the use of decoration have transformed a typical Metro Manila and in the media designed to cotton and silk fabrics are called batik Banten. Batik is rich in philosophical content which means in each motif derived from toponyms. This is the order of an asset that is characteristic of batik Banten. Batik offerings that have entered the international arena, not because of the shape and tatanananya, but also a characteristic that is owned.

Since patented in 2003, Banten batik has undergone a long process until it is recognized around the world. Batik Banten patented after a study in Malaysia and Singapore followed 62 countries worldwide. Batik Banten awarded the best in the entire world. Once there is an appeal on June 5th day world batik, batik Banten be the first to have patent rights in UNESCO. Even now Banten Batik has evolved into various foreign countries.

Batik Banten adalah Batik yang berasal dari Provinsi Banten dan RI. Kearifan lokal yang tersisa dari pusat kerajaan pemerintah Islam Kesultanan Banten, telah mewarisi berbagai benda-benda kuno yang mempunyai ragam khas dan unik. Lewat warisan itu, masyarakat dapat mengukir karya-karya unggulan sebagai bekal cipta anak cucu di tanah Banten.

Berbagai kajian pemanfaatan ragam hias khas Banten telah ditransformasikan dan didesain ke dalam media kain katun dan sutra yang disebut batik Banten. Batik ini kaya akan muatan filosofi yang mengandung arti dalam setiap motif yang diambil dari toponim. Inilah tatanan aset yang menjadi ciri khas batik Banten tersebut. Batik banten itu sudah masuk di kancah internasional, bukan karena bentuk dan tatanananya saja, melainkan juga ciri khas yang dimiliki.

Sejak dipatenkan tahun 2003, batik Banten telah mengalami proses panjang hingga akhirnya diakui di seluruh dunia. Batik Banten dipatenkan setelah ada kajian di Malaysia dan Singapura yang diikuti 62 negara di dunia. Batik Banten mendapatkan predikat terbaik se-dunia. Setelah ada himbauan pada 5 Juni hari batik sedunia, Banten menjadi batik pertama yang punya hak paten di UNESCO. Bahkan kini Batik Banten telah berkembang ke berbagai mancanegara.

Batik Baten memiliki identitas tell story (motifnya bercerita) memilki khas tersendiri ketimbang batik lain. Beberapa motifnya diadopsi dari benda-benda sejarah (artefak). Di setiap motif terdapat warna abu-abu yang konon menjadi cermin Banten. Semua batiknya mengandung muatan filosofi.

Batik Banten memilki ciri yang khas dan unik karena di samping setiap motifnya bercerita sejarah, juga berasal dari benda-benda peninggalan seperti gerabah dan nama-nama penembahan kerajaan Banten seperti Aryamandalika, Sakingking, dan lain-lain.
 http://www.tnol.co.id/images/stories/BATIK/1vera12.jpg     http://www.tnol.co.id/images/stories/BATIK/BATIK_BANTEN/truntum.jpg   http://www.tnol.co.id/images/stories/BATIK/BATIK_BANTEN/20090904_045625_Batik-banten_ok.jpg    

Banten Batik color blend is affected by water and soil; that in the process of reducing the color-warnaterang pencelupannya be due to womb pastel colors in it. These colors, it is said, fits the character betulmenggambarkan Banten people who have a passion and high ideals, expressive, but still low hati.Masing respective motif and then given specific names, taken from the name of the place, room, maupunbangunan of site Banten Lama, and his name in the Sultanate of Banten. And, until now, has more than ornamental 50ragam set forth in the form of batik cloth, even 12 of them have been patented since 2003.Motif who took the name of the place, including, Pamaranggen (residence keris maker), Pancaniti (bangsaltempat King watched soldiers practice) , Pasepen (where the King of meditation), Pajantren (the residence of the weavers), Pasulaman (embroidery craftsmen residence), Datulaya (prince's residence), Srimanganti (where King bertatapmuka with people), and Surosowan (the capital of the Sultanate of Banten). While the motive of his name, among others, Sabakingking (title of Sultan Maulana Hasanudin), Kawangsan (associated with Prince Dynasty), Kapurban (relating to the title Prince of Purba), and Mandalikan (relating to Prince Mandalika). However, the main characteristic of Batik Banten is a motif
Datulaya
, Whose name is taken from the tinggalpangeran. "
Datu
that means prince,
laya
place to live, "explains Uke.Motif Datulaya have a basic rhombic and circular-shaped flowers in the leaf tendrils figura. yangdigunakan color blue is a basic motif, with variations on the motif figura leaf tendrils of gray at the base of yellow cloth.
 Paduan warna Batik Banten dipengaruhi oleh air dan tanah; yang dalam proses pencelupannya mereduksi warna-warnaterang menjadi warna pastel akibat kandungan yang ada di dalamnya. Warna-warna tersebut, konon, cocok betulmenggambarkan karakter orang Banten yang memiliki semangat dan cita-cita tinggi, ekspresif, tapi tetap rendah hati.Masing-masing motif batik kemudian diberi nama-nama khusus, yang diambil dari nama tempat, ruangan, maupunbangunan dari situs Banten Lama, serta nama gelar di masa Kesultanan Banten. Dan, sampai sekarang, sudah lebih dari 50ragam hias yang dituangkan dalam bentuk kain batik, bahkan 12 diantaranya telah dipatenkan sejak tahun 2003.Motif yang mengambil nama tempat, diantaranya, Pamaranggen (tempat tinggal pembuat keris), Pancaniti (bangsaltempat Raja menyaksikan prajurit berlatih), Pasepen (tempat Raja bermeditasi), Pajantren (tempat tinggal para penenun),Pasulaman (tempat tinggal pengrajin sulaman), Datulaya (tempat tinggal pangeran), Srimanganti (tempat Raja bertatapmuka dengan rakyat), dan Surosowan (Ibukota Kesultanan Banten).Sementara motif dari nama gelar, antara lain, Sabakingking (gelar dari Sultan Maulana Hasanudin), Kawangsan(berhubungan dengan Pangeran Wangsa), Kapurban (berhubungan dengan gelar Pangeran Purba), serta Mandalikan(berhubungan dengan Pangeran Mandalika).Namun, yang menjadi ciri khas utama Batik Banten adalah motif
Datulaya
, yang namanya diambil dari tempat tinggalpangeran. “
Datu
itu artinya pangeran,
laya
tempat tinggal," jelas Uke.Motif Datulaya memiliki dasar belah ketupat berbentuk bunga dan lingkaran dalam figura sulur-sulur daun. Warna yangdigunakan adalah motif dasar biru, dengan variasi motif pada figura sulur-sulur daun abu-abu di dasar kain kuning.

 marosa
pin bb :285f5383
081808325115
ifanmarosa@gmail.com 
marmaross@gmail.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar